Monday, July 03, 2006

Nomat, Nobar dan No money


Hari senin adalah waktu yang sering ditunggu-tunggu sebagian orang untuk menonton bioskop 21 kesayangannya. Apalagi buat mereka yang kebanyakan usia remaja memanfaatkan hari itu saat yang tepat buat nonton hemat atau singkatnya nomat film-film yang sedang lagi populer. Macam film Superman Return yang baru saja mulai tayang sejak 29 Juni lalu.

Tentu saja hari senin, malam ini (3/7) dimanfaatkan betul oleh teman-teman saya yang kegirangan datangnya film si manusia baja itu. Mumpung murah, cuma Rp12.500 per tiket sekali tayang film, bisa nonton sepuasnya dengan tampilan layar lebar dan suara yang menggelegar aula studio, seperti sungguhan.

Teman-teman yang sejak seminggu lalu sebenarnya sudah membahas film Superman Returns dari internet. Nah, tepat datangnya momen tayangnya film si manusia super itu di bioskop 21 Artomoto, mereka: Padli, Rio, Hendy, Iskandar, Rikhe, Diova, Anas, dan menyusul Linda dengan ehm...ehm...nya. Pikir saya demam film Superman ini karena sebelumnya sudah ditulari film Smallvile, yang sering diputar di pojok PKM bersama teman-teman sambil menikmati malam demi malam yang sunyi. Kedua kisah dari dua film itu hampir mirip. Cuma bedanya, Smallvile dibuat berseri sebanyak lima sesion. Saya mengikuti dari awal film ini hingga sekarang belum menuntaskan perjalanan Clark Kent hingga menjadi Superman sungguhan. Ia masih bocah SMU Smallvile.

Ketidakikuan saya dengan teman-teman nomat dan nobar bukan tanpa alasan. Klasik, duit di kantong rasanya sayang sekali dikeluarkan hanya untuk sekali nonton selama kurang dari dua jam lamanya. Padahal, sebelumnya saya pernah ikut nomat dan nobar dengan teman-teman. Filmnya bagus ketika itu (Harry Potter,red). Sekali nonton cukup buat saya saat itu. Tapi, ketika ada muncul film terbaru lagi, rasanya seperti candu dan ingin menonton. Yah, keluar duit lagi donk pikir saya. Bukan pelit, tapi buat kebutuhan lain yang saya perlukan mungkin saja tidak terduga.

Film-film yang ditayangkan bioskop kadang bisa membuat obat hiburan tersendiri bagi yang menontonnya. Apalagi yang sudah cukup sering pergi menonton ke bioskop. Entah tidak terlalu memikirkan film itu jelek atau bagus, yang penting selera menonton sudah terpenuhi. Buat saya urusan menonton film mengikuti selera pasar saja. Kalau ada teman yang baik hati membawakan film2 dalam bentuk CD dan nobar di pojok PKM, boleh jadi ikutan mumpung gratis. Tapi, kalau sedang pengen pinjam film terbaru, kadang menyisihkan uang sekadarnya buat tambah ongkos pinjam. Dari nobar inilah saatnya berseru-seru!

1 comment:

Unknown said...
This comment has been removed by a blog administrator.