Monday, November 28, 2016

Berakhlaq baik, Keinginan para Orangtua

Saya yakin hampir semua orangtua menginginkan anak-anaknya memiliki akhlaq yang baik. Selain selalu berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, anak-anak dikasih contoh akhlaq yang baik orangtuanya. Bagaimana mungkin mengharapkan anak yang berakhlaq baik, tapi orangtua tidak berakhlaq baik.

Pendidikan menunjukan cara dan contoh akhlaq yang baik. Terlebih lagi contoh dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam 14 abad yang lalu sampai akhir zaman, masih sangat ideal contoh akhlaq paling baik yang patut dicontoh umat manusia.

Di era digital dan perkembangan teknologi informasi yang cepat, anak-anak seolah cepat belajar meniru perilaku teman lingkungannya, publik figur dari televisi sampai internet. Baik maupun buruk semua diterima dan diikutinya. Maka wajar ketika terjadi banyak kenakalan remaja masa kini. Anak-anak tidak lagi mendapatkan contoh akhlaq yang baik dari orangtuanya, karena tidak dicontohkan akhlaq baik. Anak-anak memilih artis "pujaannya" menjadi contoh kehidupan remajanya.

Peran orangtua sekarang harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dimana pun dan sampai kapan pun. Karena dengan demikian, anak-anak memiliki panutan yang jelas dan baik, daripada anak-anaknya mencari contoh perilaku yang kadang kurang baik di luar lingkungan keluarga.

Thursday, November 24, 2016

Banyak Membaca Harus Banyak Menulis

Idealnya orang banyak membaca, apa pun bacaannya, diikuti dengan banyak menulis. Benarkah? Menurut saya ada benarnya, tapi tidak semuanya seperti itu.

Saya memang lebih suka membaca bermacam artikel. Di era digital dan teknologi informasi yang semakin canggih, beragam tulisan artikel setiap hari ada di internet. Dari media online yang faktual sampai opini.

Kegiatan membaca memang akan menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca. Namun apabila kegiatan itu tidak "dituangkan" ke dalam kegiatan menulis, rasanya sulit meningkatkan tambahan wawasan pengetahuan.

Oleh karena itu semakin banyak menulis, akan menambah wawasan pengetahuan dan meningkatkan skill menulis yang baik. Selain itu akan menambah warna tulisan yang beragam tersebar di internet.

Jadi, kapan kita mulai rajin menulis? Tulislah hal-hal yang ringan kegiatan dan kejadian di sekitar kita. Kadang sangat disayangkan jika ada kejadian yang menarik, tapi tidak sempat menuliskannya. Selalu ditunda dan ditunda. Pada akhirnya jadi lupa.

Apa pun yang pernah ditulis, kalau kita buka kembali apa yang pernah ditulis dan kita baca lagi, rasanya seperti kilas balik. Kembali ke masa itu. Ini menariknya kita menulis tentang kita atau kejadian di sekitar kita.

Sunday, September 25, 2016

Susah Gampang Mengasuh Anak bagi Orangtua (Ayah)

Kelahiran buah hati biasanya akan menjadi sebuah peristiwa yang sangat menggembirakan dan tidak akan terlupakan. Bagi orangtua (Ibu) yang berjuang dari sejak masa hamil sembilan bulan lamanya hingga proses melahirkan, merupakan perjuangan hidup dan mati. Buah hati yang ditunggu-tunggu lahir ke dunia seakan menjadi penyejuk mata bagi orangtua dan keluarga dekatnya.

Wednesday, February 24, 2016

Apa Motivasi Menulis Blog?


Sekitar tahun 2007 lalu, blog "memboming" di Indonesia. Diadakannya Pesta Blogger pada 27 Oktober 2007, menjadi momen sejarah sekaligus ditetapkannya Hari Blogger Nasional. Sejak saat itu, muncul banyak blogger (penulis blog). Blog menjadi tren dan konten blog pun beragam, mulai dari sekedar curhat sehari-hari, sampai promosi barang dan jasa.

Sekarang tren blog tak setenar dulu. Media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Path dan lain-lain, lebih tren akhir-akhir ini. Mungkin media sosial lebih mudah dan praktis dari pada menulis blog yang membutuhkan waktu lama. Anda punya pendapat lain?