Saturday, June 28, 2008

Salah Paham Maksud "Anarki"

Hari ini banyak sekali penggunaan kata "anarkis" di pemberitaan soal demo ricuh. Dari mulai di TV, radio dan yang paling mengecewakan kalimat itu juga ada di surat kabar sekaliber Koran Tempo yang di halaman dua memuat judul "Warga Kecam Aksi Anarki". Kata "Anarkis" ini benar-benar disalah artikan. Anarki dianggap berarti brutal, seenaknya, rusuh, padahal arti kata anarki bukan itu!!.

Anarki berasal dari dua kata A dan Narki. A : tidak, NArki : pemerintah. KATA anarki adalah tiruan kata asing seperti anarchy (Inggris) dan anarchie (Belanda/Jerman/ Prancis), yang juga cuma meniru kata Yunani anarchos/anarchia. Ini merupakan kata bentukan a (tidak/tanpa/ nihil)yang disisipin dengan archos/ archia (pemerintah/ kekuasaan) .Anarchos/ anarchia = tanpa pemerintahan. Kata anarki kalau ditambah ism jadi anarkism sebuah ideologi yang dipopulerkan oleh Max Stirner (1806-1856), Pierre-Joseph Proudhon (1809-1865), Mikhail Bakunin (1814-1876), Peter Krapotkin (1842-1921). Mereka tokoh-tokoh anarkis awal yang bukan hanya
teoretis tapi berupaya mewujudnyatakan faham anarkisme dengan program-program yang sistemik.

So jadi teman-teman saya usulkan jangan pernah memakai kata anarkis anarki atau anarkism untuk mengambarkan sesuatu yang brutal. KARENA PENGGUNAAN KATA ANAKRIS UNTUK MENGGAMBARKAN SESUATU YANG RUSUH, BRUTAL ITU SANGAT SANGAT SANGAT SALAH BESAR!!. Ada indikasi penyimpangan arti kata anarkis di Idnonesia dengan tujuan tertentu.

Hal yang sama terjadi atas singkatan "PKI" yang kemudian sering dianggap sebagai salah satu kata yang menggambarkan sesuatu yang jahat sadis dan brutal. Padahal PKI khan sekedar Partai Komunis Indonesia. soalnya gue ketemu dengan beberapa orang yang menggunakan kata "PKI" untuk mengungkapkan sesuatu yang sadis seperti , " itu PKI tuuh kalau orang tua memerkosa anak kandungnya!" , lhoo apa hubungannya PKI dengan memerkosa anak?. Orang yang anggota PKS sekalipun kalau moralnya emang bejat bisa memerkosa anak kandungnya.

Ada lagi salah kaprah yang sudah menginternasional dan sudah melembaga. Pasti familiar dengan kata MAFIA khan?. MAFIA itu arti awalnya adalah "Morte Alla Francia Italia Anela" artinya Maut di Tangan Perancis adalah Tangis Italia. Ini menggambarkan kebencian orang Sicilia Italia atas prancis.Legenda lain menceritakan bahwa setelah seorang gadis Sisilia diperkosa dan dibunuh oleh serdadu Perancis, ibunya meratap, "Ma fia, ma fia" ("putriku, putriku!"). Jauh kan dengan gambaran bahwa arti MAFIA adalah kejahatan terorganisir.

Tapi yah begitulah kondisinya teman- ada beberapa kata-kata yang mengalami penyimpangan arti dan jadi salah kaprah. kita harus hindari itu teman...

Kalau mau menggambarkan kerusuhan sebaiknya saya usul pakai kata "brutal", "ricuh", atau apa sajalah. hindari kata anarkis karena emang itu salah kaprah

Kata mafia bisa kita ganti dengan kata sindikat.

begitu saja temanssss... .

Rezki Hasibuan
KBR68H

*Dikutip dari milis jurnalisme (Wed Jun 25, 2008 3:28 am)

Sunday, June 22, 2008

Tuduhan Kepada Maftuh Sangat Kejam

Sungguh tuduhan keji bagi almarhum Maftuh Fauzi, mahasiswa Universitas Nasional dinyatakan positif terkena virus HIV/AIDS. Keterangan itu hasil pemeriksaan resmi yang dikeluarkan tim medis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Jumat (20/6). Hasil tersebut dikeluarkan mendadak setelah sebelumnya dikeluarkan pernyataan tim medis RSPP bahwa almarhum mengalami infeksi di kedua paru-parunya, serta penurunan sistem kekebalan tubuh.

Hasil keterangan dokter dari RSPP juga menyebutkan hasil pemeriksaan scan di kepalanya tidak ada kelainan. Rekan-rekan almarhum Maftuh tak percaya begitu saja keterangan RSPP . Padahal, di kepala almarhum yang juga termasuk salah satu 31 mahasiswa yang ditahan polisi karena demonstrasi pada 24 Mei lalu, itu terdapat jahitan akibat pukulan benda tumpul. Tampak nyata bahwa pihak RSPP mencoba menutupi keterangan yang seharusnya dibuka. Bukan sebaliknya, pihak RSPP mengeluarkan keterangan bahwa almarhum meninggal karena virus HIV/AIDS. Tuduhan yang terlalu dini dikeluarkan dari pihak RSPP.

Usaha rekan-rekan almarhum untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan otopsi dan sekaligus menyusut meninggalnya almarhum Maftuh ke Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) adalah usaha yang patut didukung demi tegaknya keadilan. Tampak dibalik peristiwa meninggalnya almarhum Maftuh ada sebuah konspirasi yang ditutup-tutupi dari mulai pihak kepolisian dan RSPP.

Jika pemeriksaan ulang terhadap almarhum dilakukan kembali oleh pihak kepolisian dan RSPP, bisa diyakini tidak menjamin akan mendapatkan keterangan yang independen dan dipercaya. Kepolisian menempati pada posisi tertuduh karena melakukan pemukulan terhadap 31 mahasiswa yang ditahan karena demonstrasi menentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM) 24 Mei lalu.

Jangan sampai terjadi di saat pemeriksaan kebenaran atas meninggalnya almarhum justru mendapatkan hasil yang mengecewakan sama seperti keterangan hasil dari RSPP sebelumnya. Penyelidikan dari Komnas HAM sangat penting segera dilakukan, apakah benar almarhum meninggal karena terjangkit HIV/AIDS? Kebenaran harus ditegakkan di negeri ini. Jangan sampai justru alat negara seperti polisi justru yang bermain dalam konspirasi menutupi kebenaran yang seharusnya diungkap kepada publik.

*Photo by Okezone