Tuesday, July 25, 2006

Bersyukurlah Masih Sehat

Anugerah yang paling patut kita syukuri sekarang ini adalah masih diberi kesehatan dan usia panjang. Saya kira inilah yang sering kita lupakan. Manusia kadang lupa dan jarang sekali mensyukuri nikmat yang ada sekarang. Bukan maksud menggurui, tapi saya merasakan dan seolah teringat tiba-tiba ketika misalnya menjenguk teman atau keluarga kita yang terbaring sakit di ruang perawatan rumah sakit.

Teman saya, Dede (foto:memegang helm), kemarin, Selasa siang (24/7), harus masuk rumah sakit. Ia sakit tipes. Ketika saya ditemani bersama Doni, Uchy dan Qq menjenguknya sekitar jam 7 malam, mukanya pucat sekali. Saya kasihan melihatnya terbaring lemah. Ketika bersalaman dengan saya, ia menggenggam kuat. Tapi, saya tahu ia mencoba menahan sakitnya. Sambil memegang perutnya, ia sering mengeluh terasa sakit. "Mual rasanya,"katanya kepada saya. Makan atau minum tidak bisa, kecuali saat minum obat harus dipenuhinya. Hanya infus saja yang mengalir sebagai pengganti makanannya.

Dede punya nama lengkap Dede Sopyandi. Ia asli kelahiran Rangkasbitung, Banten. Dede cakap bahasa Sunda. Saya pernah main ke rumahnya bersama teman-teman lainnya awal Januari 2005 lalu. Itu pertama kali buat saya dan mungkin beberapa teman-teman lainnya. Ia sering dipanggil 'bastut' oleh teman-temannya. Entah apa artinya. Saya pun tak mengerti. Tapi, ia dan teman-temannya tak pusing panggilannya berubah menjadi Dede 'Bastut.' Ia pernah aktif di Teknokra selama sekitar empat tahun. Periode tahun 2005 kemarin, ia sempat menjabat sebagai Pemimpin Usaha di Teknokra. Ketika itu, saya sebagai Koordinator Pemasaran. Sering kali kami berdua menangani masalah di bidang usaha. Ia termasuk orang yang aktif dan cekatan. Sekarang, ia sebagai staf ahli di Teknokra. Macam penasehat buat kami yang masih aktif menggerakkan roda organisasi ini.

Saya pikir, Dede memang beruntung sekali sekarang. Saat terbaring lemah di ranjang, ia dirawat Mada (foto:jilbab putih), temannya. Lebih tepatnya sang pacar. Selama Dede tidak bisa mengurus sendiri, dari mulai disuap makan bubur oleh Mada, sampe dibantu urusan perawatan di rumah sakit. Saya pun sempat menginap dan menemani Dede di ruang perawatannya. Untuk berjaga-jaga, siapa tahu ia butuh sesuatu.

Mada cerita kepada saya, hampir setiap tahunnya, pasti ada di antara kru Teknokra yang masuk rumah sakit. Entah itu karena terlalu lelah sering begadang, atau pernah kecelakaan di jalan. Saya merenungi dan mencoba mengingat-ingat kembali, memang tahun demi tahun pasti ada yang mengalami hal itu, masuk rumah sakit. Seperti siklus yang terus berajalan dan tak pernah berhenti, pikir saya. Tapi, saya berdo'a mudah-mudahan kru-kru kita selalu senantiasa dalam keadaan sehat selalu. Kata orang, entah siapa asal mulanya, sakit itu sebagian menggantikan untuk membersihkan dosa-dosanya. Ehm, apa benar itu? Wallahu 'Alam. Cepatlah sembuh my fren!!

3 comments:

Anonymous said...

Saran buat dia yg lagi terbaring tipes.
Jangan kecapean. Bener2 jgn pikirin apa2. FULL REST!!! Paksain. mau eneg mau muntah, masukin aja makanan. Aku sering bolak balik masuk RS cm gara2 tipes. Cm diprediksi 7 hari, aku bs keluar dr RS dlm 2-3 hari aja krn banyak makan. Dokter bilang, aku punya semangat sehat yg tinggi. Smua makanan rumah sakit mau enak gak enak HAJAR AJA!
Emank aku sendiri puyeng banget dan mual. Tp di hari kedua biasanya dah baikan kondisinya.
Oh iya, jgn asem, pokoknya HIDUP BUBUR! (dulu sangking akutnya aku cm boleh makan bubur ama garam plustelor rebus yg di blender) wakakaakak
Aku doakan smoga dia cpt sembuh

Eriek said...

oia,sya dulu pernh hampir tipes. kata org msh gejala tipes.waktu itu memang rasanya lemas banget dan nafsu makan berkurang. malah ngga doyan makan samas sekali.
hanya berbaring di kostan sendirian, saya berusaha bs merawat sendiri. untungnya ada teman yg kebetulan lebih dulu kena gejala tipes, lalu saya minta resepnya kemudian saya beli obat yg baru. Alhasil, beberapa hari kemudian saya kembali sehat. lega rasanya tlah melalui masa sakit.
Btw, thx yah ze..

Anonymous said...

bismillah...
kalo dari pengalamanku ada lagi yang tak kalah patut kita syukuri selain kesehatan, yaitu orang-orang yang ternyata masih sangat peduli dikala kita sakit. tidak sekedar peduli, tapi betul-betul merawat meski mereka tidak ada hubungan darah sedikitpun (kalopun mau ditelusuri kayanya susah deh), tapi mereka di dekat kita. maksudku adalah terkadang begitu banyak orang yang begitu tulusnya membantu kita meski mereka bukan siapa2. jadi kenapa kita gak mulai untuk berbuat demikian? ga peduli siapa mereka, dan siapa kita? karena hal2 seperti itu sangat berarti.