Tuesday, September 18, 2007

Selamat Jalan Herizon

Ditinggal pergi seorang sahabat untuk selama-lamanya sungguh sedih. Apalagi ia seperti telah menjadi bagian keluarga sendiri. Senin kemarin siang (18-9), ketika mampir ke Teknokra saya dikabarkan teman-teman bahwa salah seorang alumni kita, Herizon Abdul Azis, meninggal dunia karena kecelakaan. Innalillahi Wa Innailahi Rojiun”.

Bahkan, kabar itu pun datang dari berita yang ditulis Harian Lampung Post yang terbit edisi Minggu (16-9) kemarin. Banyak juga teman-teman alumni Teknokra yang mengetahui kabar meninggalnya almarhum setelah membaca koran tersebut. Termasuk saya yang mengetahuinya dari koran ini.

Seorang Herizon yang saya kenal ketika masih aktif di Teknokra adalah seorang kakak yang termasuk saya kagumi. Ia berwatak keras dan berani. Suaranya jika berbicara di sebuah forum, terdengar keras. Dari situ kemudian saya yakin ia punya wawasan yang cukup banyak tentang berbagai hal.

Ia adalah aktivis kampus, ia juga aktivis di luar kampus dan telah cukup banyak organisasi yang ia geluti. Komunikasi dengan orang banyak di luar banyak ia lakukan. Tak heran kemudian menghantarkan ia sebagai kepala cabang sebuah perusahaan di Bandarlampung.

Selamat jalan kanda Herizon Abdul Aziz. Semoga amal ibadah alamarhum diterima Allah Swt serta keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan. Amin.

Di bawah ini berita yang memuat kabar kecelakaan alamarhum Herizon Abdul Azis ketika di Serang Banten.


2 Warga Lampung Tewas Kecelakaan di Tol

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dua meninggal dan seorang kritis setelah minibus Isuzu Panther B-2857-FR biru metallic yang hendak ke Bandar Lampung mengalami kecelakaan di Km 72,3 Serang, Sabtu (15-9), sekitar pukul 06.30.

Hendrik Fauzi (30), warga Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, sopir minibus itu meninggal di tempat kejadian. Herizon Abdul Azis (25), Kepala Cabang PT Bintan Nirwana Lampung, meninggal beberapa jam setelah mendapat perawatan di ruang unit gawat darurat RSU Serang. Sedangkan Anton (26) masih kritis di UGD RSU Serang.

Petugas medis di RSU Serang mengatakan Herizon menderita luka parah di paru-paru dan wajah. "Kondisi paru-parunya tertekan sehingga mengalami pendarahan," kata petugas medis.

Menurut saksi mata dan dibenarkan petugas jalan raya (PJR) tol Serang, minibus yang datang dari arah Jakarta itu berisi tiga orang: Hendrik Fauzi (sopir), Herizon (duduk di samping sopir), dan Anton (duduk di belakang).

Petugas menduga peristiwa itu terjadi karena pecah ban belakang. Sekitar pukul 06.00, minibus Isuzu Panther warna biru metallic melaju dengan kecepatan tinggi menuju Merak. Ketika sampai di Km 72,3 tol Serang, tiba-tiba laju kendaraan tidak stabil karena ban belakang pecah, lalu menghantam pembatas jalan tol. Setelah itu, kondisi mobil oleng lalu menghantam tiang jalan layang.

Akibat kejadian itu, Fauzi terjepit dan meninggal di tempat kejadian. Herizon dan Anton kritis dan dilarikan ke RSU Serang. Namun, setelah beberapa jam dirawat, Herizon akhirnya meninggal dunia.

Kabar kecelakaan itu baru sampai ke pihak keluarga Herizon di Bandar Lampung sekitar pukul 07.00. Begitu mendengar kabar, pihak keluarga dan beberapa rekan Herizon menjenguk ke RSU Serang. "Kondisi Herizon tidak tertolong lagi. Kata petugas media, paru-parunya remuk karena tertekan," kata Y. Wibowo, rekan Herizon dari Bandar Lampung yang menjemput ke RSU Serang.

Menurut Wibowo, jenazah Herizon dan Fauzi, yang juga kakak Herizon, akan dibawa ke Lampung dan disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling. n HUT/U-2

8 comments:

Cempluk Story said...

innalillahi wa inna ilahi rajiun..turut berduka cita atas berita ini mas..

Anonymous said...

turut berduka cita...jadi sedih...

Ratie said...

Wah.. masih muda... Semoga amal ibadahnya diterima olehNYA.. Amin...

Anonymous said...

turut berduka

ema yang lagi males login

inda_ardani said...

teman seperjuangan emang kayak saudara ya, kalau dia "pergi" sedihnya kerasa banget.
aku punya temen main dari kecil yang ngajarin aku wudu + sering ngajak jamaah, pas kita sekolah sma beda kota taunya aku ditelp temenku kalo dia meninggal mendadak. katanya sih asma.
jangan tanya gimana sedihnya deh. tapi pas aku ngelihatin foto kami, aku malah jadi punya semangat lebih. soalnya almarhumah itu orangnya pinter banget n multitalent juga, jadi aku bertekad bakal serius belajar dll, soalnya aku ngerasa kalo aku nerusin cita-citanya, dia pasti bisa lebih bahagia di sana

eh kok malah curhat :p tabah, mas. yah, sambil muhasabah juga, kan suatu saat kita akan menyusul mereka (duuuh ... aku juga blom cukup bekal nih)

Eriek said...

Cempluk, Senja, Ratie, Ema, dan Inda, terima kasih atas ucapan turut duka cita kalian.

kami punya milis sendiri. Berita meninggalkanya almarhum dikabarkan di milis itu. beberapa senior kami pun tak menyangka begitu cepat kepergian almarhum. Rasanya kalau mengenang masa ketika bersama almarhum sungguh singkat. tapi, ya sudahlah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak kita ketahui.

Nico Wijaya said...

inna lillahi wa inna ilaihi roji'un

Adite said...

inna lillahi wa inna ilaihi roji'un

yang tabah ya bang