Friday, July 27, 2007

AJI Kecam Pemukulan Pengurus SKM Teknokra

Sumber: Harian Umum Radar Lampung, Jumat, 27 Juli 2007
Buntut Pemberitaan Terkait Uang Parkir


Laporan/Editor: Ade Yunarso

BANDARLAMPUNG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandarlampung menyesalkan tindakan menjurus premanisme yang dilakukan sejumlah oknum mahasiswa Universitas Lampung (Unila).

Tindakan itu mereka lakukan terhadap pengelola Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Teknokra yang memberitakan tentang pengutipan ”uang parkir” tidak resmi oleh petugas satuan pengamanan (satpam) di salah satu fakultas di lingkungan Unila.

Menurut Ketua AJI Kota Bandarlampung Juwendra Asdiansyah, tindakan itu jelas mengganggu kebebasan pers. Karenanya, ia meminta Rektor Unila Prof.Dr. Sugeng P. Harianto, M.S. memberi sanksi kepada pelaku.

”Kami juga mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan mengimbau semua pihak menjunjung tinggi kebebasan pers,’’ ujar Juwe–sapaan akrab Juwendra– kepada Radar Lampung semalam.

Aksi itu, menurutnya, terjadi pada saat PTN umum terbesar di Lampung itu menjadi tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XX pada 17–22 Juli lalu.

Kamis (19/7), kantor SKM Teknokra kedatangan tamu yang keberatan terhadap pemberitaan yang pernah dimuat Teknokra News edisi 86 yang berjudul Satpam FKIP ”Panen” Uang Parkir.

Namun, kedatangan mereka tersebut dilakukan tidak dengan santun. Salah satu di antara mereka mengancam pengurus Teknokra di sekretariatnya dengan mengacungkan badik.

Setelah kedua tamu yang juga mahasiswa Unila itu dipersilakan masuk, tak lama kemudian tujuh mahasiswa mendadak muncul dan ikut ke dalam. Mereka kemudian mengambil posisi duduk di sofa.

Salah satu dari mereka mengatakan tujuan kedatangan dengan nada tinggi, yang menuding SKM Teknokra melalui pemberitaan itu mau mengadu domba mereka dengan satpam di fakultasnya.

Para oknum mahasiswa itu bahkan secara emosional menunjukkan pula berita yang dipersoalkan. Suasana pun menjadi panas. Mereka naik ke atas sofa dan salah satu oknum mahasiswa itu memukul dada serta pipi sebelah kiri Pimpinan Umum Teknokra Taufik Jamil Alfarrau dengan disaksikan yang lainnya. (*)

4 comments:

Nico Wijaya said...

Sangat disayangkan sekali. Daripada maen kasar, lebih baik maen cerdas. Terlebih, dilingkungan akademisi yg dianggap sbg kaum intelektual.

Alma said...

ya jelas AJI harus protes dong...dan kalau nggak salah, saya pernah baca sekilas kalau pers Indonesia itu berada di urutan keseratus berapa gitu di dunia karena pemberitaannya masih terikat norma2, alias masih belum bebas

Anonymous said...

Wat temen2 pers makany alain kali wat berita jng mengatasnamakan organisani. tulis aja nama sumber beritanya,jng bawa2 nama oknum/UKM donk. g smua anak kss buruk,buktinya mrk punya prestasi.begitu jg kalian g smuanya baek khan!!! g usah saling menyalahkan g sdikit juga yg menggunjing teknokra pers. Yg jelas tulis berita jng asal gech. Salam 13

Anonymous said...

Hancur deh mahasiswa sekarang.