Thursday, September 21, 2006

Goes to Java (2)

Tulisan dari perjalanan ke Jawa, baru dua buah termasuk ini. Padahal, lebih mengalir saat tulisan perjalanan ini saya buat secara berturut-turut. Bahkan, Dian sudah menagih cerita perjalanan saya ketika di Malang yang cuma sehari. Tapi, dua hari berikutnya kembali lagi ke Malang. Pokoknya, hampir semua kota kabupaten di Jawa Timur sudah dimampiri.

Penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan ke Pelabuhan Merak, Banten dengan menggunakan Kapal Ferry biasanya memakan waktu dua jam lamanya. Terkadang, jika telah mendekati pelabuhan yang dituju bisa menghabiskan waktu selama tiga jam. Sebab, kapal yang hendak bersandar harus mengantri giliran dengan kapal di darmaga.

Kami tiba di pelabuhan Bakauheni pada malam hari sekitar pukul delapan, Sabtu (26/08) lalu. Dari rumah (Palembang,red) memang sengaja berangkat pagi-pagi setelah salat subuh. Agar selama di perjalanan melalui lintas tengah Sumatera masih cerah dan memudahkan pandangan ke jalan yang banyak di penuhi lubang-lubang besar dan aspal yang rusak. Tentu saja akibat beban muatan truk yang berlebihan.

Sebelum kami membeli tiket untuk naik ke atas kapal di sebuah loket pembelian khusus kendaraan bermotor, tiba-tiba dari arah depan saya dikejutkan seorang polisi yang sedang mengawasi setiap kendaraan pribadi. Polisi itu menggunakan senter dan melihat setiap bagasi mobil.

Tiba giliran mobil yang saya kendarai diperiksa polisi itu. “Selamat malam Pak!” ujarnya kepada saya sambil mengangkat tangan kanannya, seperti hormat. “Dari mana ini?” tanya polisi itu. “Kami dari Palembang Pak,” kata saya. “Boleh lihat surat-suratnya?” Saya teringat dengan SIM A milik saya telah kadaluarsa alias tidak berlaku lagi. Tapi, saya tetap tenang dan hanya menyerahkan STNK mobil kepada polisi itu. Ia tidak menanyakan SIM. Lalu, polisi yang masih tampak muda itu melihat-lihat bagasi belakang yang penuh dengan barang. Ia pasti lupa menanyakan SIM pikir saya. Setelah menyerahkan STNK, ia kemudian menyuruh melanjutkan ke kapal. Alhamdulillah lancar, pikir saya.

Setelah membeli tiket kapal, mobil untuk kendaraan pribadi menempati di atas kapal. Sedangkan di bawah biasanya untuk kendaraan besar, macam bus dan truk. Setiap kami melakukan perjalanan ke jawa dengan mobil, memang selalu menyeberang dari pelabuhan Bakauheni pada malam hari. Suasana di atas kapal sedikit ramai. Angin berhembus kencang. Agak dingin, tapi terasa kering. Mungkin karena musim kemarau masih berlangsung.

Tanpa sengaja, di atas kapal itu ada semacam organ tunggal. Mungkin hiburan buat para penumpang untuk melepas kejenuhan dan capek. Saya lihat, persis sama perlengkapan berdangdut di atas kapal itu seperti di acara-acara organ tunggal kebanyakan. Di bawah sorot lampu yang terang, mulailah lagu-lagu dangdut 'bertubi-tubi' menghentakkan di atas kapal. Ada sekitar tiga cewek yang bernyanyi. Mereka saling bergantian untuk membawakan lagu-lagu. Kadang-kadang sambil bergoyang pinggul. Ada pula saya lihat seorang laki-laki ikut bergoyang di hadapan penyanyi itu. Laki-laki itu memegang beberapa lembar uang kertas. Dugaan saya pasti uang itu untuk si penyanyi ‘ngebor’ itu. Saya sempat mengambil beberapa gambar di sana. Hasilnya memang agak kurang bagus jika dilihat. Malam itu saya menemukan fenomena di atas kapal Ferry. Penyanyi dangdut dan organ tunggal berjalan di atas kapal. Ajeb...ajeb...ajeb....

3 comments:

Youtea said...

Assalamualaikum WR WB...
Seiring akan datangnya Ramadhan yang suci dan penuh barokah-Nya saya mohon di buka kan maaf atas segala kesalahan,kekhilafan yang pernah Saya lakukan selama ini,baik disengaja maupun tidak. Yaa Allah berikan kebaikan, Rahmat, dan Barokahnya di bulan Sya'ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan mohon maaf lahir bathin.
Selamat menunaikan ibadah puasa rahadhan 1417 H. semoga kita bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan iklas. semoga Allah SWT melapangkan hati kita untuk mendirikan ibadah ramadhan. semoga pula tujuan ketwaqwaan dapat kita gapai bersama. amin...amin... ya robalalamin...

tjahaju said...

wah seru naek kapal ferry... dian blompernah ^_^

dittadara said...

lucu banged di kapal feri ada yang dangdutan, jadi yang nyawer di kapal feri juga ada toh !! he3x..

ayo dilanjutin ceritanyaa,,^_^