Saturday, January 06, 2007
Selama Satu Bulan yang lalu
Hampir dua bulan. Ya, satu bulan kemarin (Desember, red) memang sedang off buat aktifitas nge-blog. Tapi, kalau tangan ini lagi ‘gatel’ menekan tuts-tuts, ya sedikit dipaksain mampir ke warnet. Ngga lama, setengah jam cukup liat-liat e-mail atau blog saya. sudah berapa manusia yang rajin mengunjungi blog. Hehe…kalo kita jarang berkunjung ke blog teman atau orang lain, alangkah kasihannya blog kita bisa dipastikan akan sepi pengunjung juga. Supaya adil dan senasib ibarat jarang bertamu ke rumah teman, mungkin juga sama halnya dialami kita pun jarang dikunjungi kan.
Yang penting sekarang di saat masih sehat wal afiat, sangat penting sekali berkunjung atau bersilahturahmi ke rumah teman. Apalagi teman yang telah jarang kita temui, meskipun rumahnya dekat, meskipun rumahnya masih bisa dijangkau dalam satu kota, itu sudah lebih dari cukup buat kembali merekatkan kedekatan sebagai sahabat di saat senang maupun sedih.
Nah, kembali ke laptop (ikut2an gaya tukul arwana juga). Satu bulan kemarin (Desember, red) memang di saat itu jadwal saya sedang penuh. Penuh apanya? Maksudnya, ada dua kali Musyawarah Besar (Mubes) buat persiapan suksesi atau boleh disebut pergantian pimpinan dan pengurus. Kebetulan juga saya sebagai pemimpin redaksi (pemred) selama satu tahun (2006,red) harus segera menyerahkan amanah di Mubes itu dalam sebuah Laporan Pertanggungjawaban (Lpj).
Di awal Desember, mulailah diagendakan yang kita namai Pra Mubes. Acaranya cukup lama dan menguras tenaga. Tiga hari, dua malam. Apa saja yang dikerjakan selama itu? Banyak sekali, mulai dari merefleksi selama satu tahun kemarin yang telah dicapai maupun yang belum dicapai. Selain itu mejelang akhir selesai acara, memilih bakal calon pemimpin umum yang akan melanjutkan estafet.
Foto: (Dari kiri-kanan) Para bekas-bekas pemimpin: Yudi (Pemum), Doni (Pemus), Mayna (Kapuslitbang), Rieke (Redaktur Pelaksana), Eriek (Pemred), dan Diova (Kasekretariatan)
Dua minggu pasca Pra Mubes itu, kembali melanjutkan satu acara penting yakni Mubes. Bedanya di acara tersebut adalah momen untuk menyampaikan Lpj dari Pemimpin Umum (Yudi) yang dibantu Pemimpin Redaksi (saya), dan Pemimpin Usaha (Doni). Kita bertiga masing-masing menyampaikan Lpj kepada semua teman-teman yang hadir di sidang paripurna itu. Saat membacakan 10 halaman Lpj yang saya buat, saya terharu. Sesekali saya sedikit demi sedikit meneteskan air mata. Ya, sedih rasanya meninggalkan semua ini. Lpj yang saya bacakan itu biasanya diakhir menjelang penutup berisi ucapan terima kasih dan kesan-kesan yang mendalam dengan semua teman pengurus dan juga tak lupa para magang, junior penerus generasi akan datang.
Ada senang, ada pula sedih. Waktu terus berjalan, ia tak kan pernah henti sampai dunia ini divonis telah mati. Setiap saat momen itu selamanya tidak pernah saya lupakan. Itulah pengalaman yang berharga telah menggoreskan tinta di atas kertas bernama Teknokra.
2 comments:
cup..cup..cup... *manggil si ucup*
jangan sedih.. kemaren kan ditawarin jadi wartawan gosip di t4 kuw! =p
*bcanda...*
wah erik abis jalan2 lagi ya.. senangnya
Post a Comment