Sebanyak 279 kasus kekerasan terhadap perempuan dan di antaranya 111 kasus pemerkosaan terhadap perempuan sepanjang tahun 2014 lalu di Provinsi Sumatera Selatan (Merdeka.com).
Kebanyakan korbannya adalah para pelajar dan mahasiswi. Kasus kekerasan terhadap perempuan ini cenderung meningkat. Kelihatannya perlu upaya pencegahan agar para perempuan tidak menjadi korban kekerasan dan pemerkosaan.
Terlebih lagi pelajar dan mahasiswi menjadi sasaran kekerasan dan pemerkosaan, maka sangat penting para orangtua menjaga dan memantau anak perempuannya ketika di luar rumah.
Untuk mencegah dari hal-hal yang berpotensi menjadi sasaran kekerasan dan pemerkosaan, antara lain seperti:
- Menutup aurat. Terutama bagi perempuan muslim sebaiknya mengenakan jilbab dan pakaian tertutup juga longgar (tidak ketat).
- Selama di luar rumah, apalagi sedang dalam perjalanan sendirian, sebaiknya ada teman perempuan yang menemani.
- Jika pulang malam hari, terlebih naik kendaraan umum sebaiknya duduk di kursi yang mayoritas penumpang perempuan.
- Siapkan dan pegang alat kejut listrik jika dalam perjalanan sendiri, baik di dalam kendaraan umum maupun sedang jalan kaki. Alat ini bermanfaat sewaktu-waktu dan tiba-tiba tangan jahil orang yang mencoba melakukan tindak kekerasan dan pemerkosaan.
- Berdo'a agar selalu diberi rasa aman dari kejahatan apa pun.
Semoga para perempuan dijauhkan dari tindak kekerasan dan kejahatan orang yang tidak bertanggung jawab. Saya pun sebagai orangtua yang memiliki dua anak putri yang masih balita, menjadi was-was mengetahui berita ini.
Ke depannya mungkin saya menjadi ayah yang protektif terhadap anak-anak selama di luar rumah. Benar-benar khawatir kalau kejahatan dan kekerasan terhadap perempuan ini menimpa anak-anak saya. Naudzubillah! Semoga kami sekeluarga dijauhkan dari kejahatan orang-orang yang jahil. Aamiin.
-----
sumber foto screen shot Sripoku.com