Tanpa terasa kita yang sedang menjalankan ibadah puasa ini telah memasuki Ramadhan hari ke-23. Sepintas mungkin di pikiran kita, begitu cepatnya waktu berlalu. Puasa seperti baru saja dimulai kemarin, padahal nyatanya sekarang sudah memasuki sepuluh hari ketiga di bulan Ramadhan.
Di kampus saya, Unila, tempat saya lebih banyak menghabiskan waktu di sekretariat Teknokra yang berada di pojok Gedung PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) Unila, sejak memasuki awal puasa Ramadhan, banyak undangan berdatangan. Kebanyakan undangan mengajak berbuka puasa bersama (bubar) dari teman-teman sesama aktivis UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di Gedung PKM Unila.
Seperti kemarin (Minggu, 15/10), teman-teman dari UKM Bidang Seni mengundang seluruh penghuni sekret di Gedung PKM Unila untuk mengikuti acara ‘bubar’ mereka. Ramai sekali saat itu. Sambil menunggu detik-detik azan Maghrib pukul 17.54 WIB sebagai tanda berbuka puasa, sebelumnya sekitar pukul empat sore, tamu undangan Ansori Djausal (Pembantu Rektor IV Unila) membacakan kumpulan sajak puisi yang dibuatnya. Lalu, di hadapan para undangan yang datang, Bang An, panggilan akrabnya, membacakan puisi “Krakatau”.
UKMBS sering mengundang para penyair yang tinggal di Bandarlampung dalam acara rutinnya setiap bulan. Sebelum Bang An, ada Budi P Hatess atau Bang Budi (Wartawan HU Lampung Post), panggilan akrabnya. Bang Budi membacakan beberapa karya puisinya agar dapat dinikmati bersama dengan hadirin undangan bulan Agustus lalu. Tak hanya sekedar membacakan puisi saja, ada kritik, saran dan pembahasan bersama peserta. Acaranya pun dibuat santai dengan duduk di alas karpet. Sesekali gelak tawa terluapkan. Saya makin menyukai acara rutin bedah sastra yang diadakan UKMBS ini. Saya pun sesekali nantinya ingin mengasah kemampuan menulis sajak. Rasanya berbeda sekali saat menulis berita atau opini.
Sebelum acara ‘bubar’ UKMBS, sejak minggu pertama puasa Ramadhan, UKM Filateli lebih awal mengundang teman-teman UKM lainnya dalam acara ‘bubar’ juga. Berikutnya, giliran UKM kita (Teknokra, red) di akhir pekan. Setiap momen ‘bubar’ giliran temen-teman UKM seperti bulan puasa Ramadhan ini, selalu saja ramai. Tentu saja selain gratis, bagi anak kostan mengirit pengeluaran sehari-hari. Ya, contohnya seperti saya ini.
Berikutnya secara berturut-turut, menyusul giliran UKM Pramuka, Rakanila, KSR, Mapala, dan Menwa. Hampir dalam seminggu giliran acara ‘bubar’ di Gedung PKM Unila tidak pernah sepi. Soal makanan, apa pun pasti habis disambar para undangan. Entah karena sangat kelaparan, atau menu-menu yang disajikan cukup enak.
Saya kangen ketika pulang ke Palembang nanti, ada acara bubar angkatan teman-teman SMA dulu. Ya, di momen seperti inilah kita bisa bertemu dan berkumpul kembali. Ada yang telah setahun lebih tidak bertemu dan di saat itulah bisa kangen bertemu lagi.
2 comments:
Kalo di kampus Cacing, pasti tiap hari ada acara bubar di Masjid kampus, cuman biasanya kalo kita mo kebagian makanan, harus berebut dulu, sampe2 ada temen cacing yang bonyok gara2 ngerebutin tajil :D
Bulanmu yang penuh berkah
Aku meminta magfiroh padaMU
Latunan syair-syair rindu
Kurangkul erat dalam kalbuku
PUISI RAMADHAN NUZULUL QUR'AN + PUISI SELAMAT BUKA PUASA LENGKAP + PUISI SAHUR LUCU BANGET + PUISI SELAMAT JALAN MBAH KHOLIL + PUISI AIR MATA CINTA SEJAK KEPERGIANMU + 3 PUISI KENANGAN BULAN SUCI RAMADHAN + 3 PUISI MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN + PUISI DO'A DI BULAN PUASA RAMADHAN + 3 PUISI PUASA RAMADHAN MENGHARUKAN + 3 PUISI RAHASIA PUASA RAMADHAN + 3 PUISI NASEHAT PUASA BULAN RAMADHAN + 3 PUISI RENUNGAN PUASA RAMADHAN + 3 PUISI ISLAMI PUASA RAMADHAN
Post a Comment