Tuesday, August 15, 2006
FlexiCombo Melanggar Aturan
Apakah Handphone Anda termasuk CDMA dan menggunakan Telkom Flexi? Oh ya, sebelumnya tulisan ini bukan bermaksud mempromosikan produk milik salah satu BUMN berlaba tinggi ini. Tujuan saya hanya ingin memberikan tanggapan perkembangan terbaru teknologi komunikasi mobile pada HP flexi.
Kembali ke topik awal. Sebagian orang tentunya sudah mengetahui, salah satu penyedia jasa layanan mobile CDMA terbesar di Indonesia adalah Telkom yang menjangkau hampir seluruh daerah dibandingkan dengan yang lainnya, macam Bakrie dengan Esia-nya dan fren. Ok, memang dari sisi harga biaya percakapan memang murah. Malah sekarang Telkom mengenalkan keunggulan yang lebih hebat dalam mobile-nya, yakni bisa digunakan di luar daerah asalnya. Namanya Flexicombo.
Flexicombo ini termasuk baru dikenalkan di Indonesia. Saat pertama kali saya mengetahuinya dari iklan di televisi, saya begitu terperanga melihat teknologi ini. Raksasa telekomunikasi Indonesia ternyata punya strategi pasar yang bagus buat sekarang dan mungkin hingga akan datang dalam waktu panjang. Telepon flexi yang telah menjadi pesaing dengan telepon selular memang selain murah biaya percakapannya dibandingkan dengan tipe telepon selular. Namun, flexi punya kelemahan dalam hal jangkauan, yakni hanya bisa dilakukan di lokal daerah saja. Sebaliknya, jenis selular bisa digunakan di mana saja namun biaya percakapannya terbilang tinggi.
Setelah saya baca Harian Kompas edisi Senin (14/08) kemarin tentang fixed wireless yang digunakan dalam FlexiCombo, ternyata mengandung permasalahan dalam regulasi. Terlihat tidak menyalahi PP No 50 Tahun 2000. Tapi, secara berhasil disembunyikan dalam rumusan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas. Nah, justru dengan kehadiran FlexiCombo ini menjadi tanda tanya, bagaimana bisa fixed wireless bisa menjadi sama dengan layanan dengan seluler, sementara Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi di antara keduanya berbeda jauh. Tidak adil bukan?
Telkom terkesan 'banci' dalam teknologi CDMA yang dimilikinya sekarang. Sungguh pandai sekali BUMN telekomunikasi ini bermain dalam kemonopoliannnya demi mengejar keuntungan. Tidak ada yang salah memang setiap perusahaan termasuk Telkom, mempunyai motivasi meraih untung dalam bisnisnya. Tapi, tentunya ada aturan-aturan main yang harus disepakati bersama agar semua perusahaan saling berkompetisi dan bersaing sehat di sana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
wah semurah-murahnya flexi >> lebih murah esia
sebagus-bagusnya flexi masi lebih bagus fren
intinya ayo pake fren ! sinyal bagus ! he3x !!
heu3... jgn dipokso tho maskalo ngantuk... lgaian jm segitu malah ngurusin blog, bukannya tidur.
gw jg capex neh! whoa... kemaren gax weekend-an!!!
oya, ni komen soal fexy ya? umm, gmn ya? gw ga pk cdma c. pknya im3 tercinta. murah meriah... heu3... so far juga blom ada trouble dgn sinyal. eh, pernah denk wkt pulang kmpung, tp akhirnya gnti nomer utk smntara. balik ke bogor pake im3 tercinta lagi dunkz... *promosi mode on*
wah... panjang ya komen gw??? :p
Kesemena-menaan dan monopoli telkom terlihat lagi. apakah dengan menjadi BUMN yang mendapat dukungan penuh pemerintah itu artinya mereka bebas melanggar aturan yang pemerintah buat sendiri ?. selama hak eksklusif komunikasi PSTN dan hak eksklusif lainnya masih dipegang Telkom, internet murah, wimax murah, masih impian jauh...lha katanya bandwidth aja mau dipajakin dulu...
o iyo rik. lupo...MERDEKA !!!!
Itu namanya cerdik he..he..he.. :P
Great reading youur post
Post a Comment