Hari yang ditunggu-tunggu itu telah tiba. Barack Obama akhirnya dilantik menjadi presiden Amerika Serikat ke-44, Selasa (20/1) di Washington DC. Adakah perdamaian pasca Obama dilantik menjadi presiden negara adidaya ini? Bagaimana nasib Palestina setelah berhari-hari digempur Israel hingga banyak berjatuhan korban di Gaza?
Saya melihat dari tayangan televisi tadi pagi sungguh mengejutkan. Obama dengan jelas-jelas mendukung Israel dengan menjamin akan menjadikan Yarussalem sebagai ibukota negara Israel. Padahal, ibukota Israel saat ini adalah Tel Aviv. Artinya, Obama atas nama Amerika Serikat mendukung perebutan kota suci Yarussalem ini menjadi ibukota Israel. Obama justru lebih memperhatikan Israel daripada para korban rakyat Palestina akibat gempuran roket Israel.
Sungguh patut disayangkan. Obama yang dikagumi banyak orang, ternyata lebih membela Penjahat Perang (Israel). Jelas-jelas Israel melakukan kejahatan perang hingga jatuh banyak korban (anak-anak yang tidak berdosa) Palestina. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak cepat mendesak Israel untuk menghentikan agresi militernya ke Palestina (Gaza). Justru terlihat lambat, sementara Israel secara bertubi-tubi menghancurkan Gaza tanpa ada rasa kemanusiaan lagi.
Inikah Barack Obama yang dikagumi banyak orang di seluruh dunia? Ternyata lebih mendukung Israel daripada menciptakan kedamaian di dunia ini.