Wednesday, November 26, 2014

Siap Jas Hujan Sebelum Bermotor



Musim hujan sudah masuk Palembang beberapa hari terakhir ini. Hampir setiap sore dan malam hujan turun membasahi Palembang. Kabut asap yang selama musim kemarau kini telah hilang seiring intensitas hujan meningkat.

Musim penghujan mungkin sudah dinantikan banyak orang di Palembang. Tentu saja karena kabut asap yang selama musim kemarau kemarin sangat mengganggu pernafasan, sekarang syukur Alhamdulillah hilang diganti udara yang bersih dari asap.

Namun musim penghujan ini harus waspada. Karena intensitas hujan yang lama biasanya menyebabkan banjir di beberapa daerah. Apalagi di daerah yang kurang baik pembuangan aliran airnya (di kali dan selokan).

Hujan yang terkadang tidak kenal waktu, bisa datangnya pagi, siang, sore atau malam, sudah menjadi keharusan menyimpan jas hujan bagi pengendara motor. 

Saya juga selalu siap dengan jas hujan di motor. Sudah beberapa kali hujan saat saya berada di luar dan mengendarai motor. Jas hujan saya kenakan ini cukup membantu kelancaran perjalanan meskipun hujan turun. 

Namun pernah suatu hari hujan sangat lebat dan angin kencang, sehingga saya memilih mencari tempat teduh. Saya khawatir kena angin kencang dan membahayakan keselamatan perjalanan saya.

Jadi alangkah baiknya sedia payung sebelum hujan turun. Sedia jas hujan di motor sebelum hujan turun.

________
*Foto ilustrasi: Banjir akibat intensitas hujan tinggi di depan SMA Kusuma Bangsa, Palembang, 2013 lalu.

Wednesday, November 19, 2014

Pemerintah Berpihak pada Transportasi Publik?



Setelah diumumkan kenaikan BBM subsidi jenis Premium dan Solar oleh Presiden Joko Widodo, Senin malam (17/11), besoknya tarif angkutan umum turut melonjak.

Biasanya tarif angkutan umum Rp3.000, sekarang menjadi Rp4.000-Rp5.000. Kenaikan ini ditentukan oleh para sopir angkutan umum.y

Memang wajar setiap kenaikan BBM, selalu diikuti dengan kenaikan ongkos angkutan umum. Harga-harga barang kebutuhan pokok pun juga ikut naik dimana-mana mengikuti tren kenaikan harga BBM.

Transportasi publik
Pelayanan transportasi publik kita termasuk buruk. Bahkan pemerintah tidak serius memfasilitasi kebutuhan publik ini untuk mobilisasinya.

Pelayanan transportasi publik seharusnya menjadi kewajiban pemerintah dalam memenuhi kebutuhan mobilisasi warganya.

Di dalam hal ongkos angkutan umum misalnya, pemerintah seharusnya menetapkan tarif standar yang tidak boleh diubah sebelum ditetapkan pemerintah. Namun faktanya, apabila ada setiap kenaikan harga BBM, maka ongkos angkutan umum jadi ikut naik sendiri secara sepihak oleh sopir angkutan umum. Seharusnya ini tidak boleh menaikan secara sepihak.

Pemerintah sebagai regulator yang mengatur ketetapan tarif, harus menindak sopir yang menaikkan tarif sepihak sebelum ada ketetapan resmi.

Seharusnya pemerintah memberikan insentif kepada pengusaha angkutan umum, agar kenaikan ongkos angkutan umum tidak terlalu mahal dan tinggi.

Jika pemerintah benar-benar serius mengalihkan subsidi BBM ke sektor transportasi publik, maka tidak akan selalu terjadi kenaikan ongkos angkutan umum setiap ada kenaikan harga BBBM subsidi.


---
sumber foto screen shot dari Sripoku.com


Tuesday, November 11, 2014

Kemacetan Membuat Pengendara Menjadi Tidak Disiplin




Sering kali kemacetan lalu lintas membuat pengendara kendaraan bermotor menjadi tidak disiplin. Kebanyakan adalah pengendara sepeda motor. Memang di saat kemacetan lalu lintas, pengendara sepeda motor sering kali mencari jalur kosong yang masih bisa dilewatinya. Terkadang memang mereka melakukan teknik zig-zag.

Saya yang biasanya sehari-hari mengendarai sepeda motor, agaknya setiap menemui kemacetan lalu lintas selalu berupaya mencari celah-celah jalur yang bisa dilalui. Sementara mobil-mobil mengantri dengan tertib. Itulah perbedaan sepeda motor dengan mobil.

Nah yang terjadi di ruas jalan dari Jembatan Ampera menuju Jakabaring akhir pekan lalu (9/11), tampak ramai dan macetnya kendaraan bermotor seperti diberitakan di sini. Belum lagi proyek Flyover yang belum selesai dan tuntas ini, sering kali kemacetan terjadi di sini.

Memang saat itu saya melewati jalan tersebut, arah sebeliknya kemacetan lalu lintas dari arah Jembatan Ampera menuju Jakabaring. Pengendara sepeda motor yang tidak sabar memutar arah yang jauh, biasanya mencari celah median/pemisah jalan yang sudah dipagari untuk ditembus dengan paksa. Ya begitulah perilaku pengendara sepeda motor yang kurang sabar. Apa pun dilakukan demi kecepatan dan kepraktisan berkendara tanpa memperdulikan kerusakan dan kedisiplinan berlalu lintas.


*sumber gambar screen shot sripoku.com

Friday, November 07, 2014

Aplikasi Berat Android dan Boros Baterai




Smartphone berbasis Android memiliki keleluasaan dalam memilih aplikasi yang disukai masing-masing pengguna. Salah satu aplikasi gratis yang populer dan menempati urutan teratas adalah Facebook.

Namun saya justru tidak menggunakan aplikasi Facebook di smartphone saya. Awalnya saya mengunduh dan mencoba aplikasi ini hanya beberapa jam. Kemudian saya cabut aplikasi Facebook karena saya pikir cukup besar size-nya. Selain itu aplikasi ini "makan" memori dan membuat baterai cepat habis (boros).

Menurut berita ini, ada 10 aplikasi android yang rakus baterai dan data. Path, sosial media yang cukup populer setelah Facebook. Saya menginstal aplikasi ini di smartphone saya. Belakangan saya menyadari bahwa Path cukup berat dan lama menampilkan seluruh status/posting pertemanan saya di Path. Ternyata Path ini menguras memori, data dan bikin boros baterai juga.

Meskipun demikian, saya tetap mempertahankan aplikasi Path di smartphone saya. Soalnya Path tidak bisa dibuka via web (memang ngga ada kan?). Kalau Facebook masih bisa dibuka via web dan cukup ringan dengan aplikasi Opera mini.

*sumber gambar dari sini

Tuesday, November 04, 2014

Susi lagi Susi lagi




Belakangan ini Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK menjadi perbincangan di media sosial maupun media online.

Siapa yang menyangka sosok wanita pemilik maskapai penerbangan yang menggunakan namanya sendiri sebagai nama maskapainya (Susi Air), ternyata cuma lulusan SMA. 

Saya pun baru tahu sosok yang bernama Susi Pudjiastuti itu setelah melihat di tayangan berita televisi pada saat Jokowi nengumumkan nama-nama menterinya yang baru.

Sosok bernama Susi menjadi fenomenal karena ia memiliki kebiasaan merokok dan itu dilakukannya pada saat diwawancarai para wartawan. Selain itu ia pun bertato. Entah bagaimana bisa terungkap ke media bahwa ia memiliki tato di tubuhnya. Padahal tato di badan tertutupi baju.

Memang sejauh ini belum terlihat kerja nyata yang dilakukannya di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Publik sudah mengenalnya sekarang. Kata media yang sering memberitakan Susi, ia serius berbuat sesuatu di kementeriannya. Langkah pertama dengan mengubah jam kerja yang semula jam 8 menjadi jam 7 pagi.

Di halaman sebuah media sosial, Susi cukup banyak membuat status yang isinya keinginan membenahi kelautan Indonesia yang kaya akan sumber ikan ini. Tak hanya itu saja, ia sangat mencintai ibunya. Susi menampilkan foto sedang menggendong sang ibu dan membawanya menumpang ke dalam pesawat. Barangkali Susi mengenang sang ibu dengan memuat foto tersebut di halaman media sosial.

Sebagai rakyat Indonesia, saya dan jutaan rakyat Indonesia lainnya menantikan kerja nyata dan perbaikan positif terhadap perkembangan perikanan dan kelautan di Indonesia.

*sumber foto: facebook